MATASEMARANG.COM – Pemerintah menyiapkan program pengiriman 1.000 transmigran ke Jepang. Mereka akan bekerja di sektor pertanian melalui skema kerja sama dengan berbagai pihak terkait.
Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menyatakan program itu merupakan hasil koordinasi aktif antara Kementerian Transmigrasi dengan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat transmigran secara berkelanjutan.
“Ini berita baik juga untuk masyarakat. Saya sedang berkoordinasi cukup efektif dengan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding,” kata Mentrans, Kamis, 17 Juli 2025.
Transmigran akan mendapat pelatihan intensif, termasuk penguasaan bahasa Jepang. Itu bagian dari pemberdayaan sebelum pemberangkatan ke Jepang untuk masa kerja 3 tiga tahun penuh.
Kementerian Transmigrasi telah menjalin komunikasi dengan Kedutaan Besar Jepang. Hal ini demi memastikan kesiapan penempatan transmigran sesuai kebutuhan dan regulasi ketenagakerjaan negara tujuan.
“Kami juga sudah kontak dengan Kedutaan Besar Jepang. Kami akan mengirimkan transmigran-transmigran tersebut bekerja di Jepang selama 3 tahun,” ujarnya.
Pemerintah menargetkan memulai pelaksanaan program itu pada tahun ini. Alokasi anggaran sudah tersedia, dengan pelatihan di empat balai pelatihan milik Kementerian Transmigrasi. Kendati demikian, dia tidak menyebutkan jumlah alokasi anggaran dari program itu.
“Untuk target yang feasible paling awal (untuk dikirim) sekitar 1.000 (transmigran). Nanti kami akan lihat kapasitas masing-masing balai. Kami memiliki empat balai pelatihan. Kalau bisa lebih dari itu nanti akan kita sampaikan dan laporkan,” tuturnya.