“Jadi semua aturan ini menyesuaikan regulasi usia dini PSSI,” bebernya.
Lebih lanjut, ia mengatakan selain kompetisi 7 lawan 7, MLSC juga menggelar Festival SenengSoccer untuk KU 8 yang diikuti 123 siswi dari 29 SD dan MI.
“Tujuannya sederhana yakni untuk menanamkan rasa cinta bola sejak dini. Ada pula Skill Challenge yang menguji dribbling, shoot on target, passing control, penalty shoot, hingga 1 lawan 1,” jelasnya.
Aji menambahkan, nantinya setelah dua seri di 10 kota, para talenta terbaik akan bertemu di ajang MLSC All Stars. “Dari lapangan-lapangan kecil inilah bibit-bibit pesepakbola putri masa depan Indonesia digembleng,” tandasnya.
Salah satu pemain KU 12, Lorin Adelia Rianto mengaku sempat mengalami cedera, namun dirinya kembali bisa melanjutkan pertandingan dengan lebih semangat.
Lorin mengaku sudah ke-3 kalinya mengikuti MLSC, dan pada seri kali ini sudah mampu mencetak 12 gol.
“Aku sudah tiga kali ikut Milklife Soccer Challenge ini, kalau seri kemarin hanya cetak dua gol, kalau sekarang sudah kumpulkan 12 gol,” kata siswi kelas 6 SD Bukit Aksara Ngesrep ini.
Bermain bola, baginya tak hanya sekedar hobi, tapi sosok sang ayah yang merupakan mantan pemain bola menjadi kekuatan dan motivasi tersendiri untuk Lorin apalagi dalam menghadapi pertandingan.
Ia bahkan kerap kali berlatih sepakbola bersama sang ayah, selain berlatih di SSB Ratanika Semarang.
“Awalnya tidak ikut SSB. Tapi karena merasa punya bakat, terus didorong papa, akhirnya mau latihan. Di klub biasanya main di posisi bek kanan, tapi di sekolah main depan atau tengah,” pungkasnya.
















