MATASEMARANG.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berusaha keras mengatasi banjir yang menggenangi kawasan pantura di Kota Semarang dan Kabupaten Demak.
Kawasan ini, terutama jalan di pantura, sudah terendam banjir selama sepekan. Akibatnya, transportasi di jalur vital ini nyaris lumpuh. Ribuan rumah penduduk juga tergenang.
Oleh karena itu, Pemprov Jawa Tengah setidaknya telah mengoperasikan 38 pompa untuk menguras banjir di kawasan pantura, khususnya di Kota Semarang dan Kabupaten Demak.
“Ada dua titik banjir yang menjadi atensi kita, yaitu Kaligawe Semarang dan Sayung Demak,” kata Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat meninjau Kolam Retensi Terboyo di Semarang, Kamis.
Data Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana menunjukkan total kapasitas pompa di empat titik utama penanganan banjir, yakni Sringin, Terboyo, Tenggang, dan Pasar Waru, mencapai 30.360 liter per detik.
Dari kapasitas total itu disuplai 38 pompa, terdiri atas tujuh unit pompa eksisting, tiga pompa apung atau floating pump, dan 28 pompa bergerak atau mobile pump yang bekerja siang malam menyalurkan air ke kolam retensi dan aliran sungai.
Menurut dia, Kolam Retensi Terboyo menjadi titik krusial dalam sistem pengendalian banjir di wilayah timur Semarang.
Dengan kapasitas hingga 6,7 juta meter kubik, kolam tersebut berfungsi menampung limpasan dari kawasan Kaligawe sebelum dialirkan ke Sungai Dompo dan Babon.
Untuk banjir di Sayung, pemerintah telah membangun sodetan dari sungai Dompo ke arah Kedompo yang pembangunanya dimulai dari daerah Pabrik Polytron.
 

















