5 Kampung Tematik Semarang Paling Unik yang Masih Eksis

Kampung Batik
Kampung Batik

Warna rumah, penghijauan serta sarana mencuci tangan yang seragam.

Kampung Sego Ankringan

Lokasi: Rt 1, RW 1 Srondol Kulon, Banyumanik

Kampung Sego (segala olahan) Angkringan merupakan kampung tematik yang memiliki embrio penjual nasi bungkus dan tiga produsen pembuatan nasi bungkus.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Cuaca Semarang Akhir Pekan: Berawan, Hujan Ringan Siang dan Sore

Mereka kemudian menjual hasil produksinya ke kelurahan-kelurahan lainnya di Kota Semarang dan mulai terkenal.

Berdiri sejak tahun 2018 melalui program Pemerintah Kota Semarang, kampung yang berpopulasi 75 KK ini mengandalkan kemampuan warganya dalam memproduksi segala olahan khas angkringan.

Beberapa contoh produk yang dihasilkan antara lain nasi bungkus, goreng-gorengan, bacem, dan berbagai macam olahan sate.

Kampung Bagilo

Lokasi: Kelurahan Gabahan

Kampung Tematik Bagilo merupakan kampung yang terkenal dengan masyarakatnya yang berjualan aneka makanan menggunakan gerobak.

BACA JUGA  Aksi 130 Pegawai Dishub Kota Semarang Jalan Kaki dari Balai Kota ke Ngaliyan Rawat Tradisi

Jenis jajanan yang dijual diproduksi secara mandiri oleh warga setempat.

Saat ini tedapat 20 orang sebagai penjual gilo-gilo serta belasan ibu-ibu yang memiliki pekerjaan sebagai pengolah jajanan gilo-gilo.

Para pedagang ini sebagian besar merupakan pendatang dari berbagai daerah dan tinggal bersama dalam sebuah rumah yang disebut “Rumah Boro”.

Kampung Bonsai

Lokasi: RT 6, RW 4, Kelurahan Ponganan, Kecamatan Gunungpati

Kampung ini menjadi sentra tanaman bonsai dan mayoritas mata pencaharian warga kampung adalah menjadi pengrajin pot dan budidaya tanaman bonsai.

BACA JUGA  Viral Video Sopir Dipalak Preman Pakai Senjata Tajam di Arteri Yos Sudarso Semarang

Mereka telah melakukan budidaya bonsai dengan pasar hingga ke wilayah Temanggung, Jepara, Demak, hingga Surabaya.

Kampung Tematik Bonsai ini telah menjadi kampung tematik sejak 2010.

Pos terkait