LSSFF 2025 ini mengusung tema Dari Seribu Pintu, Semarang Berkisah, diharapkan bisa membuka pintu cerita lokal yang lebih personal dan universal.
“Kegiatan ini memiliki banyak rangkaian mulai dari workshop, forum inspiratif, hingga pelatihan pembuatan film pendek,” bebernya.
Juri LSSFF 2025 yang juga sutradara Hanung Bramantyo mengatakan penilaian dalam LSSFF 2025 ini bukanlah dari sisi originalitas ide tapi orisinalitas sudut pandang dalam membuat film pendek.
“Kalau ide itu sudah tidak ada yang original, tapi dari sebuah ide film lalu dikemas dengan sudut pandang yang berbeda ini yang kita nilai,” terang Hanung.
Ia mengatakan untuk membuat Semarang menjadi Kota Sinema, LSSFF ini akan bisa menjadi cikal bakal atau akar dimulainya hal tersebut.
“Dari sini (festival film pendek) dengan ditambah kegiatan lain untuk memunculkan sineas-sineas Semarang maka Kota Sinema bisa mulai dirintis,” tandasnya.