Bank Jateng Dukung Akad Massal KUR 800 Ribu UMKM se-Indonesia

Acara Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) 800 Debitur dan peluncuran KPP (foto: Bank Jateng)
Acara Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) 800 Debitur dan peluncuran KPP (foto: Bank Jateng)

MATASEMARANG.COM – Bank Jateng menjadi co-host sekaligus sponsor tunggal dalam kegiatan Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) 800 Debitur dan peluncuran Kredit Program Perumahan (KPP) di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Selasa 21 Oktober 2025.

Acara ini menunjukkan komitmen kuat Bank Jateng dalam mendukung pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengapresiasi peran aktif Bank Jateng dalam memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha kecil di daerah.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Bank Jateng Dorong Kemandirian Ekonomi Desa Melalui Layanan Laku Pandai

Ia menegaskan bahwa kebijakan KUR merupakan upaya nyata pemerintah dalam memperkuat sektor mikro dan menumbuhkan ekonomi rakyat.

“Dengan biaya bunga yang rendah, kemudian bank-bank ikut menggerakkan ekonomi di basis mikro, yaitu usaha mikro, kecil, dan menengah,” kata Ahmad Luthfi.

Luthfi menambahkan, UMKM adalah salah satu tulang punggung ekonomi Jawa Tengah.

Karena itu, sinergi antara pemerintah daerah dan perbankan seperti Bank Jateng harus terus diperkuat agar pelaku usaha di daerah semakin berkembang.

BACA JUGA  KPPU Sosialisasi Revisi UU Persaingan Usaha di Unissula

“Kalau mereka berkembang, maka secara tidak langsung akan menumbuhkembangkan ekonomi baru di wilayah kita,” ujarnya.

Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro dalam laporannya menyampaikan, hingga 18 Oktober 2025 Bank Jateng telah menyalurkan KUR sebesar Rp10,327 triliun kepada 83.913 debitur, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terjaga di level 1 persen. Dari total penyaluran tersebut, 32 persen di antaranya disalurkan ke sektor produksi.

Irianto menambahkan, Bank Jateng juga memperoleh tambahan alokasi Kredit Usaha Alsintan (KUA) sebesar Rp3,075 miliar pada 2025 karena tingginya minat petani di Jawa Tengah terhadap pembiayaan alat dan mesin pertanian.

Pos terkait