Guna mengurangi sampah rumah tangga, program pilah sampah yang dilakukan di tingkat rumah tangga terus digenjot. Pasalnya, kondisi TPA Jatibarang semakin hari daya tampungnya terus menipis.
“80 persen dari 2000 ton sampah per hari yang dibuang ke TPA itu adalah sampah rumah tangga. Sedangkan hingga saat ini baru 26 persen sampah rumah tangga yang terpilah melalui program pilah sampah. Perlu upaya masif,” bebernya.
80 persen sampah rumah tangga yang masuk ke TPA, lanjut Arwita, lebih dari 60 persennya adalah sampah organik rumah tangga, dan sisanya adalah sampah non-organik.
“Jadi kan dari sisa makanan, sampah sapuan halaman. Jadi, lebih dari 60 persen itu sampah organik. Nah, ini yang harus kita berupaya lakukan edukasi kepada masyarakat dan melakukan pendampingan,” tandasnya.