“Riset itu panjang, kita tidak boleh atau tidak bisa menilai sesuatu itu berguna atau tidak sejak awal-awal. Bisa jadi suatu baterai yang kita temukan sekarang itu adalah gabungan dari beberapa papers yang banyak, yang kemudian berkembang-berkembang terus. Jadi, makanya saya selalu melihat kita harus punya niat, harus punya keinginan, ini kontribusi kita untuk pengetahuan,” ucap Mendiktisaintek Brian Yuliarto.
Diketahui, Kemdiktisaintek meluncurkan Program Riset Prioritas Tahun Anggaran 2026 dan Program Riset Strategi Membangun Ekosistem Perguruan Tinggi (Program Riset Strategis) dalam rangka memperkuat ekosistem riset sekaligus mengakselerasi visi Indonesia Emas 2045.
Program ini merupakan langkah untuk mendukung delapan riset industri strategis, sesuai dengan Astacita Presiden RI Prabowo Subianto, di antaranya pangan, energi, kesehatan, pertahanan, maritim, hilirisasi dan industrialisasi, digitalisasi (termasuk AI dan semikonduktor), serta material dan manufaktur maju. (ant)