Untuk saat ini, warga masih diperbolehkan memanfaatkan air desalinasi secara gratis.
Namun ke depan, akan dikelola oleh Bumdes, dengan sistem jual dengan harga di bawah isi ulang pada umumnya.
“Saat ini masih dipersiapkan melalui Bumdes. Nanti akan berbayar, tapi harganya di bawah air galon yang ada, sehingga tetap membantu masyarakat agar hidupnya bisa sejahtera,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah Hanung Triyono menyampaikan bantuan desalinasi air bersih itu selaras dengan slogan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, yakni Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah.
“Ada tiga titik bantuan desalinasi air bersih yang bersumber dari APBD, dan tiga lagi dari CSR. Jadi total ada enam titik yang tersebar di Pati, Demak, Pekalongan, dan Brebes,” ujarnya.
Hanung menambahkan, bantuan tersebut menyasar ke daerah-daerah yang kesulitan mendapatkan air bersih terutama di pesisir pantai utara.
“Selain untuk kebutuhan air bersih, program ini juga selaras dengan pengentasan kemiskinan dan stunting. Saat ini kami masih berkoordinasi dengan sejumlah pihak, agar program ini terus berlanjut di tahun 2026,” tandasnya.