MATASEMARANG.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan PT Freeport Indonesia (PTFI) menghentikan semua aktivitas produksi agar bisa berfokus mencari tujuh pekerja yang terjebak longsor di tambang bawah tanang Grasberg Block Cave (GBC), Mimika, Papua Tengah.
Dirinya ditemui di Jakarta, Rabu menyatakan, hingga hari ini perusahaan tersebut masih berusaha mencari korban, namun terkendala kondisi cuaca.
“Cuaca di sana memang masih dalam kondisi yang belum dimungkinkan karena memang itu kan terjadi di underground. Tapi semua aktivitas Freeport produksi dihentikan. Semua fokus untuk mencari korban,” ucapnya.
Dirinya menyampaikan, pihaknya sudah menurunkan tim untuk mengakselerasi proses penyelamatan, serta sudah melakukan komunikasi dengan pihak manajemen Freeport.
“Kita kerjanya di sana full terus. Pak Tony Wenas (Presiden Direktur PTFI) kemarin komunikasi dengan saya, dan semua kekuatan kita fokuskan untuk menangani persoalan longsor,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyebut, jajarannya mengerahkan semua sumber daya yang dimiliki untuk menyelamatkan tujuh pekerja yang hingga kini masih terjebak dalam area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC), di Tembagapura, Mimika, Papua Tengah.
Tony menyebut, tantangan terberat yang dihadapi untuk mengevakuasi tujuh pekerja yang masih terjebak tersebut, yakni material lumpur bijih basah yang masuk ke area tambang bawah tanah GBC sangat banyak.
Longsor lumpur bijih basah terjadi di area tambang bawah tanah di kawasan Grasberg Block Cave (GBC) Extraction 28-30 Panel, Tembagapura, Kabupaten Mimika, pada Senin, 8 September 2025 malam sekitar pukul 22.00 WIT. (ant)