MATASEMARANG.COM — Liposom, sebagai inovasi terdepan dalam sistem penghantaran bahan aktif di industri kosmetik modern, kini dikembangkan melalui kolaborasi antara Departemen Kimia Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas Diponegoro dan PT St. Morita Farma.
Liposom adalah nanokapsul alami berbasis fosfolipid yang mampu menembus lapisan kulit secara efektif, membungkus dan melindungi berbagai zat aktif seperti vitamin C dan kurkumin.
Kolaborasi ini dipelopori oleh Prof. Dr. Dwi Hudiyanti, M.Sc., dan Prof. Dr. Parsaoraan Siahaan, MS., yang berfokus pada potensi liposom dalam formulasi krim anti-aging, pelembap, dan produk perawatan kulit lainnya.
Salah satu langkah awal adalah penyelenggaraan Studium Generale bertema “Liposom dan Perannya dalam Industri Kosmetik” pada 24 April 2025, di Gedung Acintya Prasada FSM UNDIP, dengan pembicara utama Drs. Maruap Siahaan, M.B.A., Direktur PT St. Morita Farma.
Diskusi yang dipandu oleh Prof. Dr. Parsaoraan Siahaan berlangsung interaktif, terutama mengenai mekanisme liposom terhadap stratum korneum kulit dan keamanan penggunaan jangka panjang.
Prof. Dwi menjelaskan riset grup Liposom FSM UNDIP yang mengembangkan Cocoliposome—liposom berbasis fosfolipid kelapa lokal Indonesia, menunjukkan efisiensi enkapsulasi di atas 80%.
Drs. Maruap Siahaan menekankan pentingnya riset dalam pengembangan produk kosmetik yang unggul dan berdaya saing.
Produk seperti Euterria dan Skinoasis sedang dikembangkan lebih lanjut dengan FSM UNDIP, menegaskan bahwa kosmetik modern harus memiliki manfaat terapeutik.