MATASEMARANG.COM – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, memaparkan berbagai potensi wilayah yang dapat menjadi daya tarik bagi investasi, mencakup sektor ekonomi hijau atau sirkular, pariwisata, dan religi.
Pada acara bertema “Peluang Investasi Jawa Tengah Menuju Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan” yang diselenggarakan bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jateng di Hotel PO Semarang, Senin, 14 April 2025, Luthfi menekankan pentingnya menangkap peluang ekonomi ini demi menunjang pembangunan wilayah.
Gubernur mengungkapkan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jateng didesain untuk menjadikan provinsi ini sebagai lumbung pangan nasional. “Jawa Tengah harus mencapai swasembada pangan guna mendukung industri nasional,” ujarnya.
Fokus investasi dalam tiga tahun ke depan, menurut Luthfi, adalah pada industri, pertanian, dan ekonomi sirkular, sejalan dengan peran Jateng sebagai lumbung pangan terbesar kedua setelah Jawa Timur.
Pemerintah daerah dan provinsi diharapkan dapat menyusun analisis dampak lingkungan dan ekonomi yang matang untuk mempersiapkan proyek investasi.
Selain pertanian, ada peluang proyek prospektif lainnya, seperti pengembangan desa wisata, pariwisata ramah lingkungan, dan wisata religi. Jawa Tengah memiliki lebih dari 800 desa wisata, dan Luthfi menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pengelolaannya.
Rencananya, Karimunjawa di Kabupaten Jepara akan menjadi tuan rumah agenda pariwisata internasional pada April 2025, dengan partisipasi dari 51 negara.