MATASEMARANG.COM – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi meminta seluruh bupati/wali kota di wilayahnya, untuk ikut mengawasi program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurutnya, pengawasan perlu diperketat, untuk mencegah kasus siswa keracunan.
Dia meminta agar kasus dugaan keracunan akibat menu makan MBG yang terjadi di Kabupaten Sragen, yang ramai diberitakan di media beberapa waktu lalu, bisa menjadi pelajaran bagi kepala daerah lainnya.
“Pengawasan perlu diperketat. Kemarin ada keracunan di Sragen, nyuwun saran agar Badan Gizi melibatkan Satgas daerah yang melakukan pengawasan,” katanya, Kamis 28 Agustus 2025.
Ahmad Luthfi meminta bupati dan wali kota ketika menemukan indikasi masalah pada program MBG, jangan langsung menyatakannya sebagai kasus keracunan.
“Minta tolong pada bupati/ wali kota jangan gampang-gampang (menyatakan) ini keracunan, sebelum ada dari dinas turun,” ungkap Ahmad Luthfi.
Dia meyakini, dugaan keracunan MBG di Sragen bukanlah keracunan, tetapi karena anak-anak belum terbiasa dengan menu yang disajikan, sehingga terkena diare atau mencret.
Ahamad Luthfi membeberkan, progres saat ini, sudah ada sebanyak 872 dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi dari total kebutuhan 3.214 SPPG di Jawa Tengah.