Dia menilai lintasan 76 IDH Urban 2025 Seri 2 adalah yang terbaik dari trek urban downhill yang pernah diikuti tahun ini.
Karakter high speed lengkap dengan obstacle seperti big drop, table top, super bowl, double jump, single jump, turunan tangga,maupun lintasan sprint dan gang sempit dinilai menjadi satu paket komplit memacu adrenalin.
“Tahun ini saya sudah tiga kali mengikuti urban downhill. Menurut saya trek ini adalah trek urban downhill terbaik dan mungkin bukan cuma saya yang mengakui itu, tapi teman-teman lain juga. Karena trek lebar, speed kencang, elevasinya cukup,” ucap downhiller asal Jepara tersebut.
Ketatnya persaingan juga menghiasi kelas Men Junior. Dimas Aradhana dari 76 Rider DH Squad tercepat pada sesi seeding run Sabtu 4 Oktober 2025 kembali memimpin posisi teratas dengan catatan waktu 1 menit 27,870 detik.
Sementara peringkat kedua dengan torehan waktu 1 menit 29,891 detik ialah Ahmad Nasyua Ridhodin (Sego Anget Racing Team).
Membuntuti di posisi ketiga Fajar Abdul Rahman dari Spartan Racing Team yang membukukan waktu 1 menit 31,908 detik.
“Saya bersyukur bisa menjadi juara di Men Junior. Dan dari catatan waktu juga lebih cepat di final run ini ketimbang seeding run kemarin 1 menit 30,498 detik. Evaluasi yang saya lakukan dari hari sebelumnya adalah perbanyak pedalling section 5 meter dari sebelumnya, supaya bisa mendapat hasil lebih baik. Saya cukup puas dengan hasilnya dan semoga ke depannya bisa terus mengalami peningkatan,” terang Dimas.
76 IDH Urban 2025 Seri 2 membawa semangat sportainment dengan menggabungkan kentalnya nuansa sport melalui elevasi geografis trek ekstrem melintasi pemukiman warga Desa Tegalsari.