“GOATGREEN adalah konsep berkelanjutan yang menghubungkan sektor peternakan dengan isu global. Dengan mengubah limbah menjadi produk bernilai tambah, kami ingin menunjukkan bahwa sains dan teknologi bisa memberi solusi nyata sekaligus peluang usaha yang prospektif,” ungkapnya.
Sementara itu Irfan Fadhlurrohman, selaku pembimbing menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, capaian ini merupakan bukti bahwa ilmu peternakan memiliki peran strategis dalam menjawab isu lingkungan.
“Saya bangga karena mahasiswa mampu memadukan pengetahuan dengan kepedulian sosial. Inovasi ini menunjukkan sektor peternakan bisa hadir sebagai solusi nyata pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan & Alumni, Dr. Ir. Agustinah Setyaningrum, M.P., IPU, ASEAN Eng, turut memberikan apresiasi.
Ia menegaskan bahwa prestasi tersebut mencerminkan konsistensi Fapet Unsoed dalam membina mahasiswa agar berdaya saing global.
“Mahasiswa Fapet tidak hanya unggul akademik, tetapi juga menghasilkan inovasi relevan dengan isu strategis dunia. Fakultas akan terus mendukung potensi mahasiswa melalui riset, kolaborasi, dan kompetisi,” jelasnya.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Unsoed mampu menghadirkan ide kreatif untuk menjawab tantangan global. Ajang tersebut juga menjadi ruang strategis untuk memperkuat jejaring, bertukar pengetahuan, serta menegaskan peran generasi muda dalam pembangunan berkelanjutan.
Prestasi GOATGREEN diharapkan memperkuat peran Fapet Unsoed sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi peternakan yang berorientasi pada inovasi, keberlanjutan, dan kontribusi nyata bagi masyarakat.