Janice Tjen Akhirnya Tembus Turnamen Grand Slam

Lewat rentetan kemenangan itu, ia melangkah ke US Open dengan berada di peringkat ke-147 WTA.

Menjawab penantian

Bukan tidak mungkin apa yang terjadi pada Emma Raducanu di US Open 2021 bisa terjadi kepada Janice.

Bacaan Lainnya

Ia menyebut kesuksesan petenis Inggris itu sebagai penyemangat. Bahwa, siapa saja yang berjuang keras dapat meraih gelar, bahkan jika ia berasal dari peringkat bawah dan harus mengawali langkah dari babak kualifikasi.

BACA JUGA  Indra Sjafri Jadi Pelatih di SEA Games 2025? Begini Jawaban PSSI

Tidak hanya itu, ia juga berharap langkahnya menuju Grand Slam juga dapat diikuti oleh juniornya di Tanah Air.

Janice juga menjadi tunggal putri pertama Indonesia sejak Sandy Gumulya yang melangkahkan kaki di babak kualifikasi Grand Slam pada Australian Open 2008. Namun, kakak dari petenis Beatrice itu terhenti pada babak pertama kualifikasi turnamen major awal tahun tersebut.

Sayangnya, petenis putri Indonesia menghadapi tantangan lebih berat dibanding petenis putra, mengingat dua tahun terakhir ini hampir tidak ada turnamen profesional putri di Indonesia, sehingga, petenis putri harus berburu poin dan pengalaman keluar negeri. Padahal, secara data lebih banyak petenis putri yang berhasil menjejakkan kaki di Grand Slam.

BACA JUGA  Janice Tjen "Runner Up" di WTA Brasil

Pada 1971, dua perempuan Indonesia melangkah di rumput Wimbledon. Mereka adalah Lita Liem Sugiarto dan Lany Kaligis.

Sekira dua puluh tahun berselang dari pencapaian Lita dan Lany, Indonesia kembali menebar harum. Kali ini lewat Nany Rahayu Basuki, atau yang lebih familiar dengan sapaan akrab Yayuk Basuki.

Perjalanan Janice untuk masuk ke undian utama US Open masih panjang. Ia harus menang dua kali lagi. Namun, apa yang telah ia capai saat ini sudah menjadikannya bagian dari sejarah.

Pos terkait