MATASEMARANG.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Singapura menjajaki peluang investasi untuk mengembangkan ekonomi hijau di wilayah tersebut, khususnya di beberapa kawasan industri yang ada.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, di Semarang, Selasa, menjelaskan bahwa Singapura merupakan salah satu negara dengan nilai investasi yang besar di Jateng.
Tercatat, pada triwulan I 2025, nilai investasi dari Singapura di Jateng sudah mencapai Rp2,081 triliun, dan jumlah itu masih mungkin bertambah sampai akhir tahun nanti.
Bahkan, investasi dari Singapura juga meningkat dari tahun ke tahun, yakni tahun 2021 sebesar Rp1,9 triliun, 2022 sebesar Rp4,1 triliun, 2023 sebesar Rp4,6 triliun, dan 2024 sebesar Rp8,6 triliun.
“Hal ini perlu kita tingkatkan. Beliau sudah menyampaikan terutama terkait green industry atau ekonomi hijau akan kita kerjakan, Jadi mulai solar panel, biomigas, biothermal, dan sebagainya,” katanya, usai menerima kunjungan dari Duta Besar Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng.
Berkaitan dengan energi baru terbarukan yang menjadi salah satu penopang ekonomi hijau, ia menyebutkan bahwa potensi Jateng cukup besar, mulai dari gas alam, panas bumi, sampai panel surya.
“Kami perlu merealisasikan investasi,” kata mantan Kapolda Jateng tersebut.
Selain itu, Luthfi juga memaparkan sejumlah potensi lain yang bisa dikerjasamakan untuk menarik investor, di antaranya terkait dengan pariwisata dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), hingga produksi kopi di Jawa Tengah bisa masuk ke pasar Singapura.