Kebiasaan Pengelolaan Sampah Diturunkan hingga Pondok Pesantren

Sosialisasi dan Pelatihan Pengelolaan Sampah Pesantren di Ponpes Al Itqon, Pedurungan. (matasemarang.com/Lia Dina)
Sosialisasi dan Pelatihan Pengelolaan Sampah Pesantren di Ponpes Al Itqon, Pedurungan. (matasemarang.com/Lia Dina)

MATASEMARANG.COM – Pengelolaan sampah melalui pilah sampah yang menjadi program kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin terus digencarkan.

Bahkan saat ini kebiasaan pilah sampah ini diperluas hingga ke lingkungan pondok pesantren.

Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin mengatakan persoalan sampah saat ini menjadi permasalahan yang cukup pelik dan perlu mendapat perhatian khusus.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Aksi 130 Pegawai Dishub Kota Semarang Jalan Kaki dari Balai Kota ke Ngaliyan Rawat Tradisi

Tidak hanya pemerintah tapi seluruh elemen masyarakat harus bergerak bersama di penanganan sampah.

Karena itu, di awal mengemban amanah kepala daerah, Pilah Sampah menjadi salah satu program prioritas 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang Agustina-Iswar, untuk dilaksanakan.

Program Pilah Sampah akhirnya menjadi embrio terciptanya habit atau kebiasaan masyarakat di pengelolaan sampah yang muaranya bisa mengurangi beban tempat pembuangan akhir sekaligus memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

BACA JUGA  Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa dalam Kasus Korupsi Mbak Ita

“Bahwa hari ini, kondisi darurat sampah, perlu disikapi bersama. Produksi sampah di Kota Semarang hari ini mencapai hampir 1.000 ton per hari. Perlu ada sebuah kesadaran penuh yang perlu kita ciptakan kaitannya di pengelolaan sampah,” kata Iswar saat membuka Sosialisasi dan Pelatihan Pengelolaan Sampah Pesantren di Ponpes Al Itqon, Pedurungan, Semarang, Senin, 28 Juli 2025.

Tidak hanya di lingkungan kelurahan, RT maupun RW, tapi Pilah Sampah juga harus diperluas, salah satunya dengan menyasar lingkungan pondok pesantren. Karena pondok pesantren adalah salah satu tempat sumber pengetahuan yang mampu mengubah tatanan di masyarakat.

Pos terkait