Konflik Bersenjata Thailand-Kamboja Kian Banyak Telan Korban

perang Thailand-Kamboja
Arsip - Pengamanan oleh tentara Thailand. ANTARA/Anadolu/py

MATASEMARANG.COM – Konflik bersenjata di perbatasan Thailand dan Kamboja makin banyak menelan korban jiwa.

Setidaknya delapan warga sipil dan lima tentara Kamboja tewas dalam pertempuran lintas perbatasan dengan Thailand.

Sebanyak 21 personel Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja (RCAF) dan setidaknya 50 warga sipil terluka akibat tembakan artileri lintas perbatasan yang hebat, yang dimulai Kamis (24/7), lapor Khmer Times.

Sebanyak 35.829 warga sipil Kamboja telah mengungsi dari daerah-daerah berisiko tinggi di Provinsi Preah Vihear, Oddar Meanchey, dan Pursat.

Sementara itu, Thailand telah melaporkan 15 korban jiwa, termasuk seorang tentara, selama bentrokan yang berlangsung selama 3 hari berturut-turut.

Ribuan warga Thailand juga telah mengungsi akibat bentrokan tersebut.

Thailand mengerahkan jet tempur, sementara Kamboja menembakkan roket dalam bentrokan tersebut. Kedua negara saling menuduh sebagai pihak yang memulai baku tembak.

Kedua negara bertetangga di Asia Tenggara ini terlibat sengketa perbatasan di wilayah Provinsi Preah Vihear milik Kamboja dan Provinsi Ubon Ratchathani di Thailand.

Ketegangan kembali meningkat sejak 28 Mei, saat seorang prajurit Kamboja tewas.

BACA JUGA  Jet Tempur F-16 Thailand Serang Pasukan Kamboja

Merespons eskalasi konflik tersebut, Angkatan Laut Thailand mengerahkan empat kapal, Sabtu, di dekat perbatasan. Manuver ini untuk mendukung pasukan darat saat konflik Thailand-Kamboja memasuki hari ketiga.

Angkatan Laut Kerajaan Thailand meluncurkan Operasi “Trat Pikhat Pairee 1” (Serangan Trat 1) terhadap pasukan Kamboja di tiga titik sepanjang perbatasan, setelah tentara Kamboja dilaporkan memperluas posisinya, demikian dilaporkan surat kabar The Nation di Thailand.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Ewert Dikeluarkan dari UFC 317 Akibat "Overweight" 10 kg

Pos terkait