MATASEMARANG.COM – Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Felicia Hestiawan memiliki solusi atas masalah menumpuknya sampah plastik.
Bersama mahasiswa asing dari Polandia, Vietnam, dan Uzbekistan, dia menggelar pelatihan membuat Ecobrick sebagai solusi kreatif pengelolaan sampah plastik.
Dia menggandeng ibu-ibu dari PKK di Kelurahan Sumurboto untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, dalam pengolahan limbah plastik melalui pembuatan ecobrick-botol plastik yang diisi padat dengan sampah plastik non-organik dan non-daur ulang.
Felicia menjelaskan secara singkat mengenai kondisi darurat sampah plastik di Indonesia dan pengelolaannya yang masih minim.
“Dengan ecobrick, kita tidak hanya mengurangi beban lingkungan, tetapi juga memberi nilai tambah dari sampah rumah tangga,” jelasnya.
Dosen pendamping Maal Naylah mengapresiasi pengolahan limbah sampah plastik tiap rumah tangga menjadi barang yang memiliki nilai tambah menjadi kursi stool atau menjadi pengganti brick/batu bata.
“Apalagi pesertanya para kader penggerak PKK, dipastikan dapat memberikan magnitude lebih luas dengan mengajarkan dan mempraktekkan di lingkungan RT masing-masing”, tambahnya.
Setelah sesi edukasi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan ecobrick.
Para ibu PKK tampak antusias saat belajar mengenal bahan pembuatan ecobrick, memadatkan plastik ke dalam botol, dan memahami standar kualitas ecobrick yang baik.
Tidak hanya berhenti pada edukasi, hasil ecobrick yang dikumpulkan dalam kegiatan ini langsung diimplementasikan menjadi kursi duduk sederhana yang dapat digunakan untuk kegiatan warga.
















