Oleh karena itu, sebagai bentuk kehati-hatian dan kepastian hukum, disarankan agar penggunaan cek sebagai mahar dicantumkan secara jelas dalam akta nikah dan, jika perlu, disertai dengan pernyataan tertulis tentang kesediaan pihak suami untuk menjamin pencairan cek tersebut. Ini untuk melindungi hak-hak istri apabila terjadi sengketa di kemudian hari.
Sebagai kesimpulan, mahar menggunakan cek secara formal sah-sah saja, tetapi secara substansi tergolong sebagai pembayaran tidak tunai karena tidak langsung berpindah dalam bentuk nilai riil saat akad nikah.
Maka, penting bagi pasangan dan petugas pencatat nikah untuk memahami aspek legal, keuangan, dan keabsahan dari alat pembayaran yang digunakan sebagai mahar, agar tidak menimbulkan masalah hukum di kemudian hari.