MATASEMARANG.COM – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meminta adanya satu pesawat lagu untuk modifikasi cuaca.
Hal itu dilakukan agar menurunkan intensitas hujan dan menekan risiko banjir di kawasan pantura.
Awalnya, hanya satu pesawat yang dikerahkan untuk menabur garam ke awan hujan.
Namun, melihat intensitas hujan yang masih tinggi dan awan yang terus bergulung dari arah Solo, pemerintah menambah satu armada lagi.
“Rekayasa cuaca kita tambah satu pesawat. Awan ternyata berasal dari wilayah Solo,” ujar Luthfi dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng.
Setiap kali terbang, pesawat tersebut membawa sekitar 1.000 kilogram NaCl yang dikemas dalam puluhan karung putih.
Dalam video yang dirilis BPBD Jawa Tengah, tampak petugas memasukkan larutan garam ke dalam badan pesawat sebelum lepas landas.
Empat kru terlibat dalam setiap misi: satu kapten, satu teknisi, dan dua penabur garam.
Operasi modifikasi cuaca ini dikomandoi langsung oleh Kepala BPBD Jateng, Bergas C Penanggungan.
Ia memastikan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi lintas lembaga, termasuk Kementerian PUPR, BRIN, BMKG, BNPB, dan BPBD Jawa Tengah.
Tujuan utama dari OMC adalah menurunkan potensi hujan lebat di daerah rawan banjir seperti Kaligawe, Genuk, dan Sayung.
Dengan menaburkan garam ke awan, proses kondensasi dipercepat sehingga hujan turun lebih awal dan tidak menggumpal di wilayah padat penduduk.
 

















