MATASEMARANG.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memfasilitasi jaringan internet di 866 titik desa blankspot.
Sepanjang 2025, pemerintah provinsi telah memfasilitasi jaringan internet gratis di 327 desa, terdiri dari 195 desa blankspot, 50 desa wisata, 50 desa miskin ekstrem, dan 32 desa rawan banjir.
Pemprov Jateng menargetkan, seluruh wilayah blankspot di Jawa Tengah dapat terhubung internet pada 2029.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Tengah, Agung Hariyadi membeberkan akses internet publik itu menggunakan perangkat wifi outdoor dengan kapasitas bandwidth 20 Mbps, tanpa kata sandi, dengan nama jaringan “JatengNgopeniNglakoni”.
Penyedia layanan internet yang bekerja sama dengan Diskominfo Jawa Tengah memberikan kemudahan masyarakat dalam mengakses internet.
“Harapannya, masyarakat tidak hanya melek digital, tetapi juga mampu memanfaatkan internet untuk meningkatkan kesejahteraan,” kata Agung.
Penyedia layanan intenet, Zizik Mudiono, menuturkan, pihaknya bekerja sama dengan Diskominfo Jateng dalam pemasangan sambungan internet.
Pemasangannya dibutuhkan kerja keras dengan menarik kabel fiber optik sejauh 5 kilometer dari tiang distribusi terakhir menuju Kalitalang, lokasi wisata di Balerante.
“Kami juga menambah 11 tiang baru, agar jaringan bisa sampai ke titik wisata Kalitalang ini. Prosesnya memakan waktu sekitar 15 hari, jauh lebih lama dibandingkan pemasangan normal yang biasanya selesai dalam satu hari,” terangnya.
Zizik menambahkan, jaringan yang dipasang memiliki kapasitas 20 Mbps, dengan radius layanan sekitar 150 meter. Meskipun secara teknis menantang, terutama karena medan yang sulit, dukungan masyarakat sekitar sangat besar.