Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) membahas perdamaian di Gaza akan dipimpin oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
KTT itu rencananya dihadiri oleh 20 lebih pemimpin negara dari negara-negara di kawasan Asia Barat, dan kawasan lainnya, termasuk Asia Tenggara.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga dijadwalkan hadir secara langsung dalam KTT di Kota Sharm el-Sheikh, Senin.
Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Mesir dan AS, KTT itu digelar untuk mengakhiri perang di Gaza, dan mewujudkan perdamaian serta stabilitas di Timur Tengah, kemudian untuk mengawali fase baru keamanan dan stabilitas di kawasan.
Presiden Trump, dalam siaran resminya, Rabu (8/10), mengumumkan Israel dan Hamas telah menyetujui fase pertama dari rencana 20 poin perdamaian yang disusun oleh AS pada 29 September untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.
Tahap pertama itu mencakup pembebasan semua tawanan Israel yang ditahan di Gaza dengan imbalan sekitar 2.000 tahanan Palestina, dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari seluruh Jalur Gaza yang mulai berlaku pada Jumat pukul 12.00 siang waktu setempat (09.00 GMT/19:00 WIB).
Kemudian, tahap kedua dari rencana tersebut yaitu mengatur pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza tanpa partisipasi Hamas, pembentukan pasukan keamanan yang terdiri dari warga Palestina dan pasukan dari negara-negara Arab dan Islam, serta perlucutan senjata Hamas.