Sebelum ke bak pembagi, pihaknya menambahkan bahan kimia berupa PAC (Poly Aluminium Chloride) dan klorin.
PAC adalah bahan kimia koagulan yang berfungsi menggumpalkan dan mengendapkan kotoran, sedangkan klorin (atau kaporit) adalah disinfektan yang berfungsi membunuh bakteri dan kuman dalam air.
Setelah itu dari bak pembagi masuk ke beberapa tempat untuk memisahkan lumpur dengan air serta untuk membunuh kuman.
Setelah itu baru disempurnakan dengan proses filtrasi yang kemudian masuk ke dalam reservoir di TGM. Di dalam reservoir juga dipastikan kualitasnya terlebih dahulu baru didistribusikan kepada pelanggan.
“Jadi standar kita cukup bahkan lebih tinggi mungkin dibanding yang lain,” tegasnya.
Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Semarang Yudi Indardo menambahkan untuk distribusi air di pusat kota Semarang memang selama ini berasal dari TGM.
Ia mengatakan jika dugaan masyarakat mengira Reservoir Siranda masih difungsikan setelah penemuan mayat, maka akan terjadi kendala distribusi.
Pasalnya, jika reservoir dikuras maka tidak ada produksi air dan distribusi air ke pelanggan terhambat.
“Selama kasus tersebut tidak ada komplain dari pelanggan yang di pusat kota, karena alirannya dari TGM bukan Siranda. Kalau dikuras kan otomatis gak ada produksi dan pasti warga komplain, ini kami tidak terima komplain sama sekali karena Siranda memang tidak difungsikan dan hanya back up aja,” tegas Yudi.
Berikut Peta Wilayah Pelayanan Aliran Air Perumda Air Minum PDAM Tirta Moedal Semarang:
1. Cabang Selatan
– Sumber dari Mata Air + Sumur ( Wungkal Kasab dan Gowongan)