MATASEMARANG.COM – PSIS terancam hanya bisa memainkan tim mudanya saat berlaga di Liga 2 musim depan.
Hal ini merupakan buntut sanksi FIFA yang tidak memperbolehkan PSIS melakukan transfer pemain.
Sementara para pemain inti PSIS satu per satu meninggalkan tim demi karier dan tetap bermain di Liga 1.
Sebut saja Gali Freitas dan Alfeandra Dewangga yang sudah berpamitan melalui akun Instagram pribadi mereka masing-masing.
Tidak menutup kemungkinan para pemain lainnya yang ingin tetap bertahan di Liga 1 akan menerima tawaran menggiurkan dari klub lainnya.
Dengan demikian, otomatis PSIS hanya menyisakan beberapa pemain lokal dan menaikkan pemain mudanya.
Dalam laman FIFA dijelaskan, sanksi banned diberlakukan sejak 2 April 2025 silam.
Tidak dijelaskan mengenai apa yang membuat PSIS terkena sanksi banned dari FIFA.
Namun kuat dugaan sanksi FIFA dijatuhkan lantaran kasus PSIS yang dilaporkan pemainnya soal gaji.
Diketahui, beberapa waktu lalu PSIS diterpa isu keuangan yang membuat manajemen tidak bisa membayarkan gaji pemain dan staf.
CEO PSIS Yoyok Sukawi pernah mengatakan bahwa pembayaran gaji pemain memang tidak bisa langsung full, melainkan dicicil.
Banyak pemain asing yang telah hengkang kemudian menguak kondisi gaji di PSIS saat mereka berada di sana.
Bahkan Pelatih Gilbert Agius dikabarkan tidak digaji selama empat hingga lima bulan sebelum akhirnya dipecat.
Sanksi yang diberikan oleh FIFA tersebut berlangsung hingga 3 periode bursa transfer.
“Daftar Larangan Pendaftaran FIFA merupakan sumber daya penting bagi komunitas sepak bola, yang merinci klub-klub di seluruh dunia yang saat ini menghadapi larangan pendaftaran yang diberlakukan oleh FIFA. Daftar ini mencakup klub-klub yang untuk sementara dilarang mendaftarkan pemain baru karena berbagai pelanggaran, seperti sengketa keuangan atau pelanggaran peraturan. Berfungsi sebagai alat penting bagi Asosiasi Anggota, konfederasi, klub, pemain, dan agen, Daftar Larangan Pendaftaran FIFA membantu memastikan transparansi dan kepatuhan dalam olahraga, yang memungkinkan para pemangku kepentingan untuk tetap mendapat informasi tentang klub mana yang tidak memenuhi syarat untuk merekrut pemain baru selama masa larangan,” tulis keterangan resmi FIFA.