“Manajemen RS telah memfasilitasi dialog antara pasien, tenaga medis, IDI Jawa Tengah, IDI Kota Semarang, Komite Medik, Dekan FH, dan Dekan FK, guna mewujudkan penyelesaian permasalahan secara internal,” katanya sebagaimana dikutip Antara.
Ia mengatakan saat itu D mengucapkan terima kasih kepada Dokter S dan Dokter A serta menyampaikan permohonan maaf.
“Terhadap permasalahan ini, Dokter A telah menempuh jalur hukum sehingga RS mengikuti proses hukum selanjutnya,” katanya seraya menyebutkan RS juga telah menyiapkan tim advokasi.
Karena itu, Agus meminta kepada seluruh dokter, tenaga kesehatan, dan pegawai RSI Sultan Agung Semarang, untuk tetap tenang, fokus, dan tetap melakukan pelayanan kesehatan yang berkualitas, dan profesional, sebagaimana visi dan misi dari RS.
Kabar dugaan penganiayaan dokter tersebut sebelumnya ramai diperbincangkan di media sosial yang menarasikan bahwa seorang dokter anestesi dipukul hingga membuat bidan ketakutan saat bertugas.
Bersamaan dengan itu disertakan pula video berisi rekaman suara seorang pria tengah memaki seorang tenaga kesehatan dengan melontarkan kata-kata kasar, bahkan mengancam akan membakar RS.