Teks Khutbah Jumat Bertema Maulid Nabi Muhammad SAW

Maulid Nabi Muhammad SAW (pixabay/PANJTANPAK_GRAPHICS05)
Maulid Nabi Muhammad SAW (pixabay/PANJTANPAK_GRAPHICS05)

Tidakkah kita mengingat bagaimana dahulu Nabi Muhammad ketika hijrah ke Thaif untuk menghindari permusuhan dari kaumnya, namun ternyata di sana malah mendapat perlakuan yang kasar dan permusuhan yang lebih parah hingga dilempari batu.

Kala itu, malaikat penjaga gunung menawarkan kepada Nabi Muhamnmad, apabila dibolehkan maka ia akan membenturkan kedua gunung di antara kota Thaif, sehingga orang yang tinggal di sana akan wafat semua. Namun apa sikap Nabi Muhammad? Dia berucap andai mereka saat ini tidak menerima Islam, semoga anak cucu mereka adalah orang yang menyembah-Mu ya Allah! Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang tidak tahu…

BACA JUGA  Syarat dan Ketentuan Hewan Kurban yang Sah untuk Idul Adha

Dikisahkan juga dalam hadis riwayat Shahīh Muslim, pada suatu hari, datang seorang sahabat berkata kepada Nabi Muhammad, “Wahai Nabi! Doakanlah keburukan atau laknat bagi orang-orang musyrik. Kemudian Nabi menjawab, “Sungguh, aku tidaklah diutus sebagai seorang pelaknat, akan tetapi aku diutus sebagai rahmat!”

Bacaan Lainnya

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Di antara sifat mulia Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam yang perlu kita teladani juga adalah sifat pemaafnya. Ingatlah kisah ketika Nabi Muhammad SAW perang Uhud bersama kaum Muslimin, kala itu pamannya, Hamzah bin Abdul Muthallib ikut berperang. Di tengah peperangan, pamannya terbunuh oleh Wahsyi, seorang budak berkulit hitam. Wahsyi tidak hanya membunuhnya dengan menghunuskan pedang begitu saja dan selesai, namun ia mencabik-cabik isi perutnya juga.

BACA JUGA  Hukum dan Tata Cara Salat Gerhana Bulan

Hal ini membuat Nabi Muhammad SAW sangat sedih, sakit hati dan marah. Bayangkan! Paman yang begitu dicintainya wafat dengan cara mengenaskan seperti itu. Akan tetapi, ketika Wahsyi menyatakan diri di hadapan Nabi untuk masuk Islam, Nabi Muhammad pun memaafkannya, meski beliau tidak mau melihat wajah Wahsyi lagi sebab akan terus mengingatkannya kepada peristiwa terbunuhnya pamannya.

Pos terkait