Kegiatan ini didukung penuh oleh Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Purwokerto dan Rutan Banyumas, yang menekankan pentingnya pemberdayaan warga binaan serta klien sebagai bagian dari reintegrasi sosial.
Selain itu, kolaborasi juga melibatkan mitra strategis, seperti Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas sebagai penyedia bibit maggot dan Rumah Sakit Siaga Medika Banyumas yang memasok sampah organik sebagai bahan pakan utama.
Tim Maggot Preneur sendiri terdiri dari lima mahasiswa lintas jurusan, yaitu Nindi Juniar (Ekonomi Pembangunan, 2023), Atika Dewi R. (Ekonomi Pembangunan, 2023), Elvika Mukti Restiani (Biologi, 2023), Muhammad Ardhan Alfaris (Peternakan, 2023), dan Alif Ardandi (Agroteknologi, 2022).
Sinergi berbagai disiplin ilmu ini menjadikan program tidak hanya kuat dari sisi teknis, tetapi juga dari sisi ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
Dengan terlaksananya kegiatan implementasi pengolahan produk turunan maggot ini, diharapkan warga binaan dan klien pemasyarakatan tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga semangat untuk mengembangkan usaha produktif yang ramah lingkungan.
Keberhasilan program ini sekaligus menjadi contoh nyata bahwa isu lingkungan dapat dijadikan pintu masuk untuk menciptakan solusi sosial-ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.