Trump: Israel Harus Setop Pengeboman di Gaza

Dua warga mengumpulkan barang-barang di reruntuhan bangunan yang hancur setelah serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati, sebelah barat Kota Gaza, Palestina (26/6/2025). ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa.

Hamas menyatakan telah menggelar konsultasi internal dan dengan faksi-faksi Palestina serta para mediator sebelum mengambil posisi terhadap usulan Trump.

Kelompok pejuang kemerdekaan Palestina itu juga menghargai upaya Arab, dunia Islam, dan komunitas internasional, termasuk Trump, yang menyerukan diakhirinya perang di Gaza, pertukaran tahanan, bantuan kemanusiaan segera, penolakan pendudukan, dan penolakan pengusiran rakyat Palestina.

Trump sebelumnya memberi tenggat hingga Ahad pukul 18.00 waktu Washington (2200 GMT) bagi Hamas untuk menyetujui rencana tersebut.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Trump Tak Ingin Lanjutkan Serangan ke Iran

Rencana itu bertujuan menjadikan Gaza zona bebas senjata, dengan pemerintahan transisi yang diawasi badan internasional baru di bawah Trump.

Isi rencana mencakup pembebasan semua sandera Israel dalam 72 jam sejak persetujuan, ditukar dengan ratusan tahanan Palestina.

Rencana ini juga menyerukan penghentian permusuhan, perlucutan senjata kelompok bersenjata di Gaza, dan penarikan bertahap pasukan Israel. 

Pemerintahan sementara akan dijalankan otoritas teknokrat di bawah pengawasan AS.

Israel telah memberlakukan blokade atas Gaza, wilayah kantong Palestina berpenduduk hampir 2,4 juta orang, selama hampir 18 tahun. 

BACA JUGA  Rudal Iran Hajar Israel

Sejak Maret, blokade diperketat dengan penutupan perbatasan dan larangan bantuan makanan serta obat, memicu kelaparan.

Sejak Oktober 2023, perang genosida Israel telah menewaskan hampir 66.300 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak. 

PBB dan lembaga HAM memperingatkan bahwa Gaza nyaris tak layak huni, dengan kelaparan dan penyakit meluas di tengah pengungsian besar-besaran.  (ant/Anadolu)

Pos terkait