Usai 44 Hari Berlayar, Kapal Perang Baru Buatan Italia Itu Tiba di Tanjung Priok

KRI Brawijaya
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menerima kedatangan kapal perang baru TNI AL buatan Italia, KRI Brawijaya-320 di dermaga Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin.

MATASEMARANG.COM – Kapal perang baru TNI AL buatan Italia, KRI Brawijaya-320, tiba di dermaga Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 8 September 2025.

Kapal buatan perusahaan pertahanan Italia, Fincantieri, itu akhirnya bersandar di Tanjung Priok setelah sebelumnya berlayar selama 44 hari dari Italia ke Jakarta.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menerima kedatangan kapal tersebut melalui upacara sederhana penyambutan.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Riset: Keberadaan "Buzzer" Sudah Jadi Industri

Sjafrie terlihat sudah menunggu di dermaga bersama Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Mereka bersama rombongan pengawalan ketat akhirnya masuk ke dalam KRI Brawijaya-320.

Sjafrie beserta rombongan lalu memeriksa beberapa bagian kapal mulai dari bagian ruang kendali, lambung kapal hingga helly deck.

Sjafrie pun sempat menyapa beberapa personel KRI yang ada di helly deck kapal, tempat digelarnya acara penyambutan utama.

BACA JUGA  Pebalap Indonesia Jalani Tes Perdana Mobil Formula di Italia

Kepada para personel KRI, Sjafrie menyampaikan selamat atas kembalinya para personel ke Indonesia.

“Atas nama Presiden Pemimpin Tertinggi Tentara Nasional Indonesia, saya ingin menyampaikan selamat datang dan atas nama seluruh rakyat Indonesia, kita berbangga hati menerima KRI Brawijaya 320,” kata Sjafrie sebagaimana dikutip Antara.

Sjafrie berpesan kepada para personel untuk meningkatkan semangat dalam bertugas menjaga kawasan laut Indonesia. Dengan adanya KRI yang baru ini, diharapkan pengawasan wilayah laut Indonesia semakin meningkat demi kuatnya kedaulatan NKRI.

BACA JUGA  "Zero ODOL" Tetap Diberlakukan pada 2026

“Itulah harapan kita, semoga kita semua bisa bekerja sama dan terus bekerja dan sama-sama kita bekerja untuk kepentingan bangsa dan negara, kesatuan Republik Indonesia,” tegas Sjafrie.

Pos terkait