Wartawan Jangan Sembarangan Masukkan Data Sensitif ke Data AI

Kedua, memperlakukan AI layaknya media sosial, sehingga hal-hal yang tidak ingin dipublikasikan sebaiknya tidak dimasukkan ke AI.

Ketiga, melakukan sanitasi data atau pembersihan data sebelum menganalisis dokumen wawancara dengan AI.

“Misalnya kita mau menganalisa atau menuliskan artikel, ketika menyebutkan nama sumber, perusahaan, atau detail lainnya bisa kita ubah dengan data lain. AI bisa tetap menjawab dengan benar, tapi data sensitif kita tidak perlu disampaikan,” jelasnya.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Albania Angkat AI Jadi Menteri, Pakar: Kalau Salah, Siapa Bertanggung Jawab?

Keempat, Ruby mengimbau agar informasi yang dihasilkan AI diperlakukan hanya sebagai referensi, bukan fakta mutlak.

“Setiap kita dapat jawaban dari AI, coba tanya kembali. Biasanya AI akan berpikir ulang dan banyak yang salah. Tapi kalau (informasi buatan AI) memang sempurna dan ada referensi, baru dia menyebutkan (bahwa informasinya itu benar) Jadi pastikan AI kita adalah sebagai sumber, bukan fakta secara langsung,” tandasnya. (ant)

Pos terkait