Presiden Prabowo Segera Bentuk Komisi Reformasi Polri

Gerakan Nurani Bangsa
Menteri Agama Nasaruddin Umar (kempat kanan) didampingi Tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) (dari kiri) Antonius Subianto Bunjamin, Alissa Qotrunnada Wahid, Laode M. Syarif, Bhante Bhikkhu Dhammasubho Mahathera, Romo Franz Magnis Suseno, Quraish Shihab, Lukman Hakim Saifuddin, Romo Aloysius Budi Purnomo, Pendeta Gomar Gultom memberikan keterangan usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (11/9/2025). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU

Walaupun demikian, untuk teknis dan detailnya seperti apa, GNB menyerahkan itu kepada Presiden Prabowo untuk menjelaskan kepada publik.

Tidak hanya komisi untuk reformasi Polri, Presiden Prabowo juga setuju terhadap usulan GNB dan masyarakat mengenai pembentukan Komisi Investigasi Independen yang menyelidiki prahara Agustus. Prahara Agustus itu merujuk kepada rangkaian kerusuhan pada 25 Agustus, kemudian 28—30 Agustus 2025 di Jakarta dan kota-kota lainnya.

Lukman Hakim Saifuddin, anggota GNB yang juga eks menteri agama RI, menjelaskan komisi investigasi yang independen itu penting itu dibentuk agar tidak mendiskreditkan unjuk rasa damai yang dilakukan oleh koalisi masyarakat sipil termasuk para aktivis, mahasiswa, dan pelajar.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Ahmad Luthfi Minta Pengembang Perumahan Sediakan Biopori

“Demo itu sebenarnya mahasiswa, para aktivis itu kan secara damai sebagaimana biasa mereka mengekspresikan tuntutannya, itu adalah sesuatu yang dijamin oleh konstitusi. Lalu kan kemudian berubah menjadi tindakan kekerasan, perusakan fasilitas umum, bahkan penjarahan dan lain sebagainya, pembakaran-pembakaran, dan itu kemudian menimbulkan fitnah, tuduhan-tuduhan macam-macam. Itulah kenapa lalu kemudian agar menghilangkan semua fitnah, tuduhan-tuduhan, saling tuduh satu kepada yang lain, maka harus diinvestigasi,” kata Lukman. (antara)

Pos terkait