MATASEMARANG.COM – Ketua Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) Kota Semarang Yanti M Sakoer mengungkapkan banyak dapur Makan Bergizi Gratis atau MBG yang tidak melibatkan ahli memasak saat memproduksi makanan dalam jumlah besar.
“MBG bukan sekadar memasak, melainkan memasak dalam jumlah besar dan dilakukan setiap hari,” katanya.
Oleh karena itu, ujar dia, unsur pemenuhan gizi dan daya tahan sebelum dikonsumsi juga harus tidak boleh asal-asalan.
Padahal, menurut dia, penerima manfaat harus bahagia ketika menu MBG yang disajikan enak dan kemudian diceritakan kepada orang tua atau teman-teman.
Siap Dampingi
Sementara itu, PPJI Jawa Tengah siap memberikan pendampingan kepada pengelola dapur program MBG menyusul sejumlah kasus keracunan yang dialami penerima manfaatnya.
Ketua PPJI Jawa Tengah Lilik Agus Gunarto di Semarang, Kamis, menyampaikan keprihatinan terhadap kasus keracunan yang dialami penerima manfaat program MBG di sejumlah wilayah di provinsi ini.
“Kami prihatin, oleh karena itu kami membuka layanan pendampingan di tiap kabupaten/ kota,” katanya dikutip Antara.
Ia menjelaskan pendampingan dilakukan mulai dari praproduksi hingga pascaproduksi
Pendampingan, kata dia, juga dilakukan mulai dari pemilihan menu, pemilihan dan penyimpanan bahan baku yang aman, hingga proses memasak, pengemasan, distribusi, serta kebersihan ompreng makanan yang digunakan.
“MBG ini program bagus, harus kita dukung penuh,” katanya.