MATASEMARANG.COM – Semarang Agro Expo (SAE) 2025 resmi dibuka oleh Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin di UPTD Agrobisnis Dinas Pertanian Kota Semarang Kecamatan Mijen.
Acara ini menjadi wujud komitmen Pemerintah Kota Semarang dalam mengembangkan sektor pertanian sebagai bagian penting dari pembangunan kota.
Iswar menegaskan bahwa SAE 2025 bukan hanya sekadar pameran, melainkan sarana kolaborasi antara petani, pengusaha, akademisi, kelompok tani, dan berbagai komunitas yang terlibat dalam bidang pertanian.
Tahun ini, SAE menghadirkan 37 tenant dari berbagai sektor, termasuk swasta, akademisi, UMKM binaan, dan wanita tani.
“Kegiatan ini menjadi panggung inovasi untuk menggerakkan ekonomi lokal dan menegaskan bahwa pertanian di Kota Semarang bisa menjadi sektor yang dinamis, kreatif, dan berdaya saing tinggi,” kata Iswar.
Iswar juga menyampaikan pesan dari Wali Kota Agustina, yaitu tema utama acara tahun ini adalah “Bertani untuk Masa Depan” yang menekankan pentingnya ketahanan pangan berkelanjutan sebagai bagian integral dari kemandirian Kota Semarang.
Meskipun Kota Semarang memiliki luas wilayah sekitar 372 km², hanya sekitar 6,41 persen yang masih digunakan sebagai lahan pertanian.
Penurunan luas sawah menjadi tantangan, namun hal tersebut justru memacu pemerintah untuk berinovasi melalui urban farming dan pemanfaatan pekarangan rumah sebagai lahan pertanian alternatif.
“Dengan keterbatasan lahan, kita buktikan bahwa bukan hambatan untuk menciptakan kemandirian pangan. Program seperti Gerakan Makan Sayur dan Buah Nusantara (Gemas) serta Gerakan Minum Susu dan Makan Telur (Gerimis Lur) kami perkenalkan sebagai edukasi pola makan sehat sekaligus promosi hasil pertanian lokal,” jelasnya.