Acara ini juga melibatkan generasi muda melalui program petani cilik dan remaja tani, yang menjadi harapan regenerasi petani di Kota Semarang.
Berbagai kegiatan edukatif dan hiburan seperti lomba dongeng tani, kontes ternak kambing, dan pelatihan pengolahan empon-empon turut memeriahkan acara.
Wakil Wali Kota menekankan bahwa sektor pertanian tidak hanya soal menanam dan memanen, tetapi juga tentang ketahanan kota, kemandirian ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan.
Oleh karena itu, pemerintah terus berkomitmen memperkuat petani dan UMKM melalui dukungan teknologi, akses pasar, serta penguatan ekosistem pertanian.
Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, swasta, komunitas, dan generasi muda menjadi kunci sukses pembangunan pertanian yang modern dan tangguh di Semarang.
“Pertanian perkotaan harus menjadi bagian edukasi, wisata, sekaligus inovasi sehingga bisa menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan mengembangkan dunia pertanian,” tandasnya.