MATASEMARANG.COM – Pemkot Semarang menyatakan sebanyak lebih dari 850 ton sampah masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Jatibarang setiap harinya.
Di sisi lain, pengolahan sampah untuk menjadi tenaga listrik yang bermanfaat urung terealisasi secara sempurna untuk mengurangi jumlah sampah yang ada di sana.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang dimiliki Pemkot untuk pengelolaan sampah.
Namun dirinya menegaskan akan berkomitmen dalam mewujudkan salah satu programnya, yakni Semarang Bersih.
Untuk itu, Agustina Wilujeng menyiapkan skema dari hulu hingga hilir agar permasalahan sampah bisa teratasi.
Hulu
Warga Kota Semarang diminta ikut aktif dalam mengelola sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga masing-masing.
Di tingkat hulu, Agustina Wilujeng menjelaskan telah menggerakkan berbagai kegiatan untuk menumbuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Kegiatan tersebut meliputi Gerakan Pilah Sampah, Budidaya Maggot, Komposting, Ecoenzym, Ecobrick, Tabungan Sampah, Biopori, Pyrolisis, program tukar sampah dengan sembako, Gerakan Semarang Wegah Nyampah, serta lomba kebersihan.
“Kalau di hulu-nya kita tinggal push saja. Ini sudah ada 48 rumah yang terintervensi. Kalau ini ditambahkan sumber daya yang mengolah (sampahnya), apalagi sudah ketahuan ini ada nilai ekonominya itu bisa kita tingkatkan. Di hulu ini di tataran kecamatan, kelurahan dan masyarakat yang nge-push,” ungkapnya, Sabtu 31 Mei 2025.
Hilir
Pemkot Semarang akan menangani sampah yang ada di TPS hingga TPA Jatibarang dengan fokus pada pembenahan infrastruktur dan sistem pengelolaan sampah, termasuk pembuatan sistem pengangkutan yang cerdas.
