Dengan lima seri tersisa, Marquez memimpin klasemen dengan 541 poin, unggul 340 poin dari Alex di posisi kedua, dan 267 poin dari Bagnaia di posisi ketiga yang “back-to-back” meraih kemenangan ganda di Motegi.
“Dia pantas mendapatkannya,” kata Alex.
Marquez sebenarnya dapat mengunci gelar di Grand Prix San Marino pada dua pekan lalu, namun Alex menundanya menyusul kemenangannya di Grand Prix Catalan di seri sebelumnya.
Berbicara saat dirinya menjadi sorotan, dimana hanya dirinya yang mampu menggagalkan juara kakaknya sendiri, Akex mengatakan, “Saya sangat senang, karena pertama-tama beban di pundak saya terangkat”.
“Akhir pekan ini tidak mudah dikendalikan. Saya satu-satunya yang masih punya beberapa pilihan (untuk menghentikan Marc meraih gelar juara), banyak sorotan kamera, dan ketika Anda tidak memiliki perasaan terbaik di trek, semuanya menjadi seperti bola salju besar, dan setiap saat semakin buruk,” lanjut dia dikutip Antara.
Adapun, setelah tanpa poin di sesi Sprint hari Sabtu, Alex tampil lebih baik di balapan utama hari Minggu, ketika ia finis posisi keenam.