Event itu disebut bakal diikuti pelari elite nasional dan amatir. Selain itu akan diikuti oleh 158 pelari asing dari 26 negara, dengan kuota peserta sebanyak 10.500 orang.
Menurut Sumarno, adanya rute baru menjadi pengalaman dan challenge baru bagi para pelari. Jika sebelumnya peserta merasakan rute istimewa yang sarat tanjakan, dia optimistis di BorMar tahun ini bakal menemukan tantangan baru.
“Ini menuju satu dekade (Borobudur Marathon). Makna penting rute baru tentu saja teman-teman menawarkan suasana baru, rute baru. Saya termasuk pelari yang sudah Virgin Marathon, dan merasakan betul sensasi berlari di sini. Semoga pengalaman baru biusa kita dapatkan di rute baru nanti,” ujar Sumarno.
Sumarno melanjutkan, ajang sport tourism seperti halnya Borobudur Marathon merupakan bagian dari program Pemprov Jateng untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Sebab, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jateng banyak ditopang dari sektor konsumsi.
“Maka strateginya adalah dengan mendatangkan orang dari luar Jateng, agar berbelanja di Jateng. Pintunya dari pariwisata. Borobudur Marathon itu bentuk sport tourism,” kata dia.
Tercatat, perputaran ekonomi selama gelaran Borobudur Marathon meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2023, perputaran ekonomi mencapai Rp61,6 miliar. Tahun 2024 meningkat menjadi Rp73,9 miliar.
Sumarno menyatakan, masyarakat Kabupaten Magelang dengan segenap keramahtamahannya siap menyambut pelari dari dari berbagai negara pada ajang tersebut.
Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro mengatakan dengan menjadi pendukung utama, pihaknya yakin akan potensi ekonomi kerakyatan. Dia memastikan hadiah yang disediakan bertambah dibanding tahun lalu yang totalnya mencapai Rp2,6 miliar.