Ajang tersebut, ucap dia, menjadi peluang besar yang tak hanya dari lini pembiayaan, akan tetapi belanja melalui QRIS Bank Jateng, ATM, dan EDC Bank Jateng, di mana kembalinya juga akan ke Jateng.
Bank Jateng, kata dia, punya kewajiban memberikan deviden untuk pembangunan Jateng, supaya perekonomian tumbuh.
“Kami juga akan kurasi UMKM dari 35 kabupaten/kota se-Jateng, baik kuliner hingga kerajinan tangan untuk dihadirkan,” katanya.
Sementara itu, Prasetyo Aribowo, perwakilan Yayasan Borobudur Marathon, menyampaikan bahwa Bank Jateng Borobudur Marathon merupakan hasil dari perjalanan panjang yang dibangun sosok Liem Chie An bersama masyarakat Magelang dengan semangat kolaboratif.
Dia menilai dampak positif dari ajang ini semakin nyata dan merata, khususnya dalam pertumbuhan UMKM dan pergerakan sektor pariwisata di Magelang.
Haryo Damardono turut menyorot pentingnya momentum tahun ini dalam memperkuat posisi BorMar di kancah internasional. Dia menyebut pencapaian Elite Label dari World Athletics sebagai bentuk pengakuan atas kualitas ajang ini sekaligus landasan untuk terus berkembang.
“Dengan semangat Stride to Glory kami tidak hanya merayakan capaian ini, tapi menantang kami untuk lebih maksimal dalam penyelenggaraan. Kami juga siap menjadi Borobudur Marathon sebagai ajang sport tourism berkelas dunia yang tetap membumi dan mempererat ikatan antara pelari, komunitas, dan masyarakat,” tegasnya.