MATASEMARANG.COM – Basarnas Semarang melakukan evakuasi terhadap pendaki Gunung Sindoro Wonosoba yang mengalami cedera pendarahan di kepala dan mengalami hipotermia, Rabu 14 Mei 2024 dini hari.
Basarnas Semarang mendapat kabar ada pendaki Gunung Sindoro yang membutuhkan evakuasi. Tim diturunkan dengan melibatkan Pos Siaga Basarnas Wonosobo untuk melakukan pertolongan segera.
Seorang pendaki Gunung Sindoro asal Riau bernama Syarifudin Ramadhani (20) nekat melakukan pendakian secara tektok atau langsung turun. Nahas dalam perjalanan turun terjadi insiden terperosok yang mengakibatkan cedera pendarahan di kepala.
Syarifudin mendaki Bersama beberapa rekannya dari asrama Riau Jogjakarta pada Selasa 13 Mei 2025 malam sekitar pukul 22.00, melalui base camp Kledung Temanggung.
Dalam pendakiannya, sempat beristirahat di area camp dan pada pukul tiga dinihari mereka melanjutkan kembali pendakian ke puncak gunung Sindoro. Setelah tiba di puncak kemudian mereka memutuskan turun pada pukul 09.00 WIB. Namun saat turun SR tiba-tiba terpeleset dan kepalanya terbentur batu sehingga mengalami pendarahan.
“Saudara SR terpeleset dan jatuh dengan kepala mengenai batu sehingga luka sobek dan berdarah. Rekan-rekannya kemudian menghubungi pos pendakian Kledung yang kemudian diteruskan ke Basarnas untuk meminta bantuan evakuasi” Ujar Budiono, Kepala Kantor Basarnas Semarang, Rabu 14 Mei 2025.
Basarnas Semarang kemudian mengirimkan satu tim untuk melakukan evakuasi dibantu tim dari Pos Pendakian Kledung Temanggung. Pukul 12.30 WIB tim SAR gabungan bergerak menuju lokasi namun baru bisa tiba pukul 18.00 WIB. Perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh 3-4 jam menjadi 5,5 jam.