MATASEMARANG.COM – Presiden Prabowo Subianto saat berpidato dalam sesi debat terbuka Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan Indonesia siap mengekspor beras ke banyak negara yang membutuhkan di tengah ancaman krisis pangan yang dialami sejumlah negara.
Indonesia, Prabowo melanjutkan, saat ini menuju target swasembada pangan, dan telah mengekspor beras ke beberapa negara, termasuk Palestina.
“Populasi dunia terus bertambah. Planet kita mengalami banyak tekanan. Krisis pangan, energi, dan air mengancam banyak negara. Kami memilih untuk menjawab tantangan ini dari dalam negeri kami sendiri, sekaligus membantu negara-negara lain semampu kami,” kata Presiden Prabowo dalam pidatonya dalam sesi debat terbuka Sidang ke-80 Majelis Umum PBB di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9) waktu setempat.
“Tahun ini, kami mencatat produksi beras tertinggi, dan cadangan beras terbesar dalam sejarah kami. Kami saat ini swasembada beras, dan telah mengekspor beras ke negara-negara lain yang membutuhkan, termasuk Palestina. Kami juga membangun rantai pasok pangan yang tangguh, memperkuat produktivitas petani, dan berinvestasi pada sektor pertanian yang tahan terhadap dampak perubahan iklim untuk anak-anak kami, dan anak-anak lain di berbagai belahan dunia. Kami yakin, dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia,” sambung Presiden Prabowo.
Ketahanan pangan menjadi salah satu isu yang diulas dalam pidato Presiden Prabowo dalam Sidang ke-80 Majelis Umum PBB. Dalam pidato yang sama, Presiden Prabowo juga menyoroti mengenai ketahanan energi, komitmen Indonesia terhadap aksi global menanggulangi dampak perubahan iklim, dan komitmen Indonesia menjalankan aksi transisi menuju energi bersih.
















