MATASEMARANG.COM – Dosen Undip Prof Denny Nugroho Sugianto mengusulkan hybrid sea wall untuk mengatasi rob yang terjadi di Sayung Kabupaten Demak.
Sebagai informasi, pembangunan giant sea wall mengandalkan kekuatan fisik menggunakan dinding beton.
Sementara pembangunan hybrid sea wall mengandalkan pendekatan ramah lingkungan, seperti restorasi mangrove dan pemulihan lahan intertidal.
Hybrid sea wall bukan sekadar tanggul tapi strategi pemulihan ekosistem yang memulihkan akses tangkap nelayan, kualitas air, dan keberlangsungan ekonomi.
Prof Denny yang juga sebagai pakar Coastal Engineering dan Disaster Mitigation mengatakan bahwa Undip telah melakukan riset pada konsep tersebut sejak 2012.
“Strategi tanggul hybrid ini memadukan rekayasa beton ringan (kelontong) dan pendekatan ekosistem mangrove, menyuguhkan solusi adaptif dan ramah lingkungan dalam menghadapi bencana banjir rob dan abrasi di pantura,” bebernya, Senin 30 Juni 2025.
“Restorasi mangrove menjadi bagian penting dalam desain hybrid. Selain memperlambat energi gelombang laut, vegetasi pesisir juga mampu menahan sedimen dan membantu pembentukan daratan baru secara alami,” sambungnya
Prof Denny menambahkan, pembangunan struktur fisik semata tidak akan cukup apabila tidak bersmaan dengan pengelolaan kawasan dan tata ruang pesisir yang adaptif.
“Kalau kita hanya membangun struktur tanpa memperhatikan sistem drainase di daratan, atau tanpa mengatur pemanfaatan ruang di belakang tanggul, maka rob bisa saja masuk dari arah lain, atau air bisa tergenang karena tidak bisa keluar. Ini harus menjadi satu kesatuan sistem,” ujarnya.