MATASEMARANG.COM – Komisi E DPRD Jawa Tengah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Purbalingga untuk mendapatkan informasi dan monitoring tentang penanganan pengangguran terpadu.
Dalam kunjungan tersebut, Komisi E DPRD Jateng yang dipimpin oleh Amin Mahsun didampingi oleh Bappeda, Dinas Pendidikan, Disnaker, dan Biro Kesra.
Amin Mahsun mengatakan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk monitoring penanggulangan pengangguran di Purbalingga dan mendapatkan informasi terkait penanggulangan pengangguran sebagai bahan masukan untuk penyusunan Raperda terkait kemiskinan dan pengangguran.
Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif melaporkan bahwa Purbalingga termasuk yang terbaik dalam penanganan pengangguran.
Purbalingga dikenal sebagai kabupaten industri dengan banyak perajin terutama dalam bidang bulu mata, rambut palsu, dan perajin logam atau knalpot.
Dari banyaknya jenis usaha yang berkembang, jumlah pengangguran di Purbalingga menurun 0,63 persen dari 2023, pada 2024 mencapai 4,96 persen.
Namun tantangan yang dihadapi dalam industri di tahun 2024 adalah adanya PHK.
Tercatat ada sebanyak 12.000 tenaga kerja dirumahkan dikarenakan menurunnya permintaan bulu mata. Untuk mengatasi hal tersebut, Purbalingga berupaya meningkatkan UMKM melalui pendampingan dan juga pada sektor pariwisata.
Dalam diskusi, anggota Komisi E, Bagus Suryokusumo, menanyakan tentang penyebab tingkat kemiskinan yang masih tinggi di Purbalingga meskipun angka pengangguran terbuka menurun. Bupati menjelaskan bahwa angka kemiskinan berdasarkan data dari BPS turun dari 14,18 persen di tahun 2023 menjadi 12,55 persen di tahun 2024.