MATASEMARANG.COM – Petani di Temanggung, Jawa Tengah memiliki alat untuk mempermudah mengangkut hasil panen di wilayah pegunungan.
Denegn menggunakan sling atau tali khusus, petani tidak perlu menggotong hasil panennya melalui jalan terjal.
Bupati Temanggung Agus Setyawan mengatakan, inovasi ini dirancang untuk mengangkat, menarik, mengerek, atau mengangkut beban berat.
Selain membantu memudahkan proses pengangkutan benda berat, seperti pupuk dan hasil panen, penggunaan metode sling juga dapat mengurangi biaya operasional para petani yang memiliki lahan di lereng-lereng pegunungan, sehingga aksesnya cukup sulit.
Agus Gondrong, spaan akrab Bupati Temanggung berharap setiap desa bisa menyisihkan sebagian hasil keuntungan panennya untuk Pembangunan sling.
Adapun anggaran yang diperlukan untuk membangun alat sling ini sebesar Rp80 juta.
“Tentu harus ada sinergitas yang baik antarpemangku kepentingan. Di antaranya Dinpermades, maupun Dinas Pertanian, agar metode ini dapat diterapkan secara meluas,” pintanya.
Sementara itu, Sofyan, salah seorang petani di Desa Bansari menjelaskan, penggunaan metode angkut menggunakan tali sling di wilayahnya, telah berlangsung sejak 2023 lalu.
Tak hanya membantu mengangkut pupuk, akan tetapi metode sling juga dimanfaatkan saat proses pemanenan dilakukan.
Selain faktor kemudahan, metode ini juga mampu menekan biaya pokok produksi hingga berkali-kali lipat. Mengingat efektivitas dan besarnya manfaat yang diperoleh, diharapkan penggunaan teknologi sling ke depan dapat diterapkan di lebih banyak wilayah pedesaan yang lain.