“Kerukunan antar umat agama harus benar-benar kita jaga dan dirawat antar sesama manusia dan alam,” kata Hery.
Sementara itu, Wakil BupatiJepara Muhammad Ibnu Hajar menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi Jepara yang makmur, unggul, lestari, dan religius.
Dia juga menyoroti pengakuan nasional bagi Desa Plajan melalui penghargaan Kampung Iklim, sebagai bukti bahwa kemajuan tidak hanya diukur dari pembangunan fisik, tetapi juga dari kerukunan, kepeduliansosial, dan keseimbangan ekologis.
“Pengakuan nasional ini bukti nyata pada desa Plajan jika kerukunan beragama bisa terwujud lewat banyak hal positif,” kata Ibnu.
Sebagai penutup, panggung festival dimeriahkan oleh penampilan Ketoprak Wahyu Budoyo, kelompok senitradisional asal Jepara yang dikenal konsisten mengusungpesan moral dan kebersamaan dalam setiap lakonnya.
Melalui alunan gamelan dan dialog khas ketoprak, pertunjukan ini menghadirkan refleksi mendalam tentang arti persatuan, gotong royong, dan harmoni dengan alam.
Festival Kerukunan Desa Plajan 2025 pun menjadi bukti bahwa sinergiantara pemerintah, masyarakat, dan dunia budaya mampumelahirkan harmoni yang nyata, harmoni dalam iman, dalam kemanusiaan dan dalam kehidupan yang selaras dengan alam.















