Jelang Akhir Tahun Wali Kota Kosongkan Posisi Kepala Dinas Strategis

Pelantikan rotasi jabatan di lingkungan Pemkot Semarang. (matasemarang.com/Lia Dina)
Pelantikan rotasi jabatan di lingkungan Pemkot Semarang. (matasemarang.com/Lia Dina)

MATASEMARANG.COM – Jelang akhir tahun, Wali Kota Semarang merotasi 9 jabatan kepala dinas di beberapa dinas di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Bahkan beberapa di antaranya adalah dinas-dinas strategis penghasil PAD.

Misalnya saja jabatan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Indriyasari yang dirotasi ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Yudi Wibowo yang dirotasi menjadi Staf Ahli bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Setda Kota Semarang.

Kemudian Direktur RSD Wongsonegoro (RSWN) Eko Krisnarto yang dirotasi ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), lalu Kepala Dinas Perhubungan Kusnadir yang dirotasi ke Satpol PP.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Lurah Diminta Bantu RT Cairkan Dana Operasional Rp25 Juta

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng mengaku saat ini memang masih dilakukan pergeseran posisi jabatan, dan untuk selanjutnya Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) akan melakukan perencanaan untuk pengisian jabatan selanjutnya.

“Proses pergeseran dulu sekarang nanti kita sedang siapkan pengisian jabatan selanjutnya. Tapi kita berharap pemilihan ini dasarnya adalah karena urgensi dan harus cepat,” kata Agustina usai melantik pejabat eselon II di Balai Kota Semarang Kamis 23 Oktober 2025.

Pergeseran ini, lanjut Agustina dilakukan agar setiap kepala dinas berinovasi di dinas-dinas yang baru ditempati, sehingga dengan adanya inovasi baru dari kepala dinas yang abru maka diharapkan bisa memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat.

BACA JUGA  Cuaca Semarang Hari Ini Menyengat, Suhu Capai 34 Derajat Celsius

“Selain inovasi, tentu menjaga integritas dan yang terakhir ya jangan takut melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan ya harusnya memang pelayanan itu paling penting. Kadang-kadang hanya karena kendala kecil-kecil pelayanan menjadi terabaikan,” tuturnya.

Pos terkait