KP2MI Siapkan 500 Ribu Tenaga Kerja Welder dan Hospitality

Konferensi Pers Kick-Off Meeting Satuan Tugas Percepatan Program Strategis Pemerintah. (matasemarang.com/Lia Dina)
Konferensi Pers Kick-Off Meeting Satuan Tugas Percepatan Program Strategis Pemerintah. (matasemarang.com/Lia Dina)

“Kami berkomitmen untuk menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas dan siap bersaing di kancah internasional,” ucapnya.

Program ini juga diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai penyedia tenaga kerja terampil, sekaligus mendukung program prioritas pemerintah dalam memperluas peluang kerja.

Diketahui, Pemerintah menyiapkan Rp 8 triliun untuk program penyiapan tenaga kerja sebanyak 500 ribu orang untuk 500 ribu lapangan pekerjaan di luar negeri.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Prabowo Subianto dan Abdel Fattah El-Sisi Sepakati Kerja Sama Strategis Indonesia-Mesir

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan program itu untuk penciptaan tenaga kerja di bidang welder (juru las) dan hospitality, perawat dan sektor-sektor skills worker yang lain.

“Bapak Presiden di dalam sidang kabinet kemarin (memerintahkan) untuk mempersiapkan 500 ribu tenaga kerja kita yang di bidang welder dan hospitality,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta.

Leading sector program ini adalah Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI).

“Ini tadi dalam pembahasan, Menteri P2MI diminta mengkoordinasikan dan anggaran yang disediakan sekitar Rp 8 triliun,” beber Airlangga.

BACA JUGA  Hari Ini Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia

Program ini juga akan melibatkan Kementerian dan lembaga terkait.

Airlangga menjelaskan, keterlibatan Kementerian P2MI dalam program ini agar pekerja tersebut juga memiliki kesempatan bekerja di luar negeri.

“Jadi itu kerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja. Dan nanti tentu dari segi demand side-nya diharapkan ini bisa dipekerjakan di luar negeri. Ini memang sudah menjadi pembicaraan saat Bapak Presiden bertemu secara bilateral dengan berbagai kepala negara, karena berbagai negara tersebut membutuhkan perkerja-pekerja dari Indonesia,” pungkas Airlangga.

Pos terkait