Lebih dari 2.000 Orang di Jateng Alami Gangguan Jiwa

ilustrasi gangguan jiwa (pixabay/ geralt)
ilustrasi gangguan jiwa (pixabay/ geralt)

MATASEMARANG.COM – Program dokter spesialis keliling (Speling) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah hingga kini sudah melayani sebanyak 37 ribu warga.

Dari jumlah itu, setidaknya ada 6,7 persen atau 2.000an terdeteksi mengalami gangguan kejiwaan, baik kategori ringan, sedang, maupun berat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar mengatakan, masalah kejiwaan pada masyarakat menjadi salah satu perhatiannya.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Jateng Bentuk Satgas Pengelolaan Sampah, Jadi Contoh Nasional Berbasis Lingkungan Berkelanjutan

Program Speling menjadi salah satu cara untuk mendeteksi persoalan tersebut hingga ke desa-desa.

“Melalui program cek kesehatan gratis (CKG) dikombinasikan dengan Speling, ternyata kita bisa melihat banyak sekali kasus-kasus kesehatan jiwa yang tidak terdeteksi awalnya,” kata Yunita belum lama ini.

Melalui program tersebut, imbuhnya, masyarakat menjalani pemeriksaan awal (skrining) lebih dahulu.

Setelah diketahui keluhan dan gejalanya, maka langsung diarahkan ke dokter spesialis, di antaranya ada dokter spesialis kejiwaan.

“Begitu skrining ada depresi ringan, sedang, atau berat, mereka langsung bisa ketemu dokter spesialis jiwa. Itulah bukti kolaborasi program ini bisa mengefisienkan anggaran, sisi lain kita bisa mendapatkan angka-angka berkaitan masalah kesehatan, termasuk kesehatan jiwa,” jelasnya.

BACA JUGA  Jateng Punya "Hotline" Aduan Soal MBG, Catat Nomornya

Yunita mengatakan, perhatian terkait mental health tersebut juga menyasar pada generasi muda.

Maka dalam program Speling maupun CKG, ada target khusus untuk menjangkau sekitar 10 persen sasaran adalah masyarakat umur 7 tahun ke atas. Dari target tersebut di Jawa Tengah sudah tercapai sekitar 6,3 persen.

Pos terkait