Ia menyampaikan perlunya rekaman data mengenai sumber daya dan bantuan yang dimiliki oleh NU guna mempersiapkan langkah tertentu jika suatu waktu dibutuhkan tindakan khusus.
“Saya minta ada sistem recording yang baik terkait data sehingga bisa mudah evaluasi apabila ada di tengah jalan membutuhkan respons tertentu, karena kita juga belum tahu keadaan lapangan apakah membaik atau bagaimana,” kata Gus Yahya.
“Pada titik tertentu harus ada respons khusus yang dirancang khusus. Kita harus tahu betul resources kita. Bagaimana menggalang resources tambahan dari mana kita bisa dapatkan,” ucapnya.
Di sisi lain ia mengapresiasi Tim NU Peduli yang terus bergerak dan telah menghimpun dana bagi warga terdampak di Sumatera. “Dari LPBI bantuan senilai Rp2,1 miliar, dari LazisNU senilai Rp2,5 miliar, sedangkan oleh GP Ansor senilai Rp3,5 miliar,” kata Gus Yahya. (Ant)
















